mengukir sejarah di kota apel

sekolah sepakbola Fatahillah 354 Mataram berhasil merebut tropy juara pertama pada HC PUTRA CUP II di kota wisata Batu,Malang.

ssb Fatahillah 354 jauh-jauh dari Mataram,Nusa Tenggara Barat menyandang predikat sebagai pendatang baru pada turnamen tersebut,meskipun demikian fatahillah 354 mampu menebar ancaman kepada lawan-lawannya dan berhasil menggondol juara pertama guna memenuhi harapan dari bapak Wakil Walikota Mataram yang selaku ketua pengcab PSSI Kota Mataram pada waktu melepas rombongan Fatahillah 354 dilapangan umum sangkareang Mataram.



pada final ssb Fatahillah 354 bertemu dengan tim tuan rumah ssb Putra Kusuma yang selama babak penyisihan selalu meraih poin penuh atas lawan-lawannya,dan laga final pun ditutup dengan score 3-2 untuk kemenangan ssb Fatahillah 354.

selain itu Fatahillah 354 juga tercatat sebagai peserta dengan suporter terbanyak yaitu berjumlah 350 jiwa dari Mataram NTB yang langsung datang ke kota penghasil apel tersebut hanya untuk memberi dukungan kepada tim kebanggaan masyarakat Nusa Tenggara Barat.

REUNI PENGURUS DENGAN ALUMNI FATAHILLAH 354

Dalam rangka mengikuti diklat yang diadakan oleh salah satu organisasi kemasyarakatan yang dilaksanakan di kota kediri jawa timur,pada kesempatan itu pula para alumni Fatahillah 354 melepas rasa rindu mereka dengan para pengurus Fatahillah 354,tidak terkecuali Budi Sudarsono dan M.Taufik yang sudah tidak asing lagi bagi para pecinta bola tanah air.

pada pelatihan tersebut dijelaskan juga tentang pentingnya untuk terus menjaga kesehatan dengan rajin berolahraga antara lain adalah dengan bermain sepakbola,khususnya untuk para pemuda serta umumnya ditujukan kepada seluruh masyarakat indonesia


pada kesempatan itu pula,para alumni Fatahillah 354 juga menyampaikan kepada para pemuda bahwa dengan bermain sepakbola selain membuat kesehatan tetap terjaga juga dapat dijadikan suatu profesi yang tidak bisa dipandang sebelah mata sebab sekarang ini sepakbola sudah berubah menjadi industri yang dapat mendatangkan banyak rupiah pada para pelaku sepakbola itu sendiri.